Kamis, 26 Juli 2018

Form perencanaan skripsi

RENCANA SKRIPSI
Nama : Lia Trisdayana
NIM : 01214121
Fakultas Ekonomi
Universitas Narotama
https://ayuraimanagement.blogspot.com/


TUJUAN DAN FENOMENA(nb.bukantujuanpeneltian)

Sumber daya manusia merupakan bagian integral dan memegang peranan penting  dalam  suatu  organisasai  yang  menjadi  perencana  dan  pelaku  aktif  dalam setiap  aktivitas  organisasi.  Tanpa  adanya  sumber  daya yang berkualitas maka suatu organisasi tidak dapat menjalankan  kegiatannya  dengan  baik.  Mereka mempunyai pikiran, perasaan,  keinginan,  status  dan  latar  belakang  pendidikan, usia,  jenis  kelamin, yang  heterog  yang  dibawa  kedalam  suatu organisasi sehingga  tidak  seperti  mesin,  uang  dan  material, yang sifatnya pasif  dan  dapat dikuasai dan diatur sepenuhnya  dalam  mendukung  tercapainya  tujuan  organisasi.
Sumber  daya  manusia  baik  yang  menduduki  posisi  pimpinan  maupun anggota  merupakan  faktor  penting  dalam  setiap  organisasi  atau  instansi  baik pemerintah  maupun swasta,  terutama  untuk  mencapai  tujuan  organisasi.  Hal  ini karena berhasil tidaknya suatu organisasi atau instansi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor manusia selaku pelaksana pekerjaan.
Organisasi  merupakan  kesatuan  sosial  yang  dikoordinasikan  secara  sadar, dengan  sebuah  batasan  yang  relative  dapat  diidentifikasikan,  bekerja  secara  terus menerus  untuk  mencapai  tujuan.  Akibat  terjadinya interaksi dengan  karakteristik masing-masing  serta  banyak  kepentingan  yang  membentuk  gaya  hidup,  pola perilaku, dan etika kerja, yang kesemuanya akan mencirikan kondisi suatu instansi atau organisasi. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu terwujudnya kinerja pegawai yang baik. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas   dan   kuantitas   yang   dicapai   oleh   seorang   pegawai   dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. ((anwar prabu, 2009).
Oleh   karena   itu   kinerja      pegawai      perlu   diperhatikan   dalam   upaya mencapai  tujuan  yang  maksimal. Keberhasilan  atas  kinerja  karyawan  dalam mencapai tujuan yang maksimal, diperlukan adanya disiplin kerja dari karyawan. Disiplin kerja merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, patuh  dan taat terhadap  peraturan-peraturan  yang  berlaku,  baik  yang  tertulis  maupun  yang  tidak tertulis  serta  sanggup  menjalankan  dan  tidak  mengelak  untuk  menerima  sanksi-sanksinya, apabila  ia  melanggar  tugas  dan  wewenang  yang  diberikan  kepadanya. (Siagian, 2006)
Disiplin    adalah    pelatihan,    khususnya    pelatihan    pikiran    dan    sikap untuk menghasilkan  pengendalian    diri,    kebiasaan-kebiasaan    untuk    mentaati  peraturan  yang  berlaku.  (Siagian, 2006)
Menurut  Handoko (2001)  dalam  suatu  organisasi  atau  instansi,  peran kepemimpinan  merupakan  factor  yang  sangat  berpengaruh  terhadap  tercapainya kinerja  pegawai.  Bahkan  sekarang  ini  bisa  dikatakan  bahwa  kemajuan  yang dicapai  dan  kemunduran  yang  dialami  oleh  instansi, sangat  ditentukan  oleh peranan  pemimpinnya.
Menurut  Hasibuan  (2001)  kepemimpinan  adalah  cara  seorang  pemimpin mempengaruhi  perilaku  bawahan,  agar  mau  bekerjasama  dan  bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini   menunjukkan bahwa kepemimpinan mempunyai peranan yang sangat  penting dalam  mencapai  kinerja pegawai, dan pemimpin mampu menerapkan kepemimpianan yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, maka  para pegawai pun akan dapat bekerja dengan nyaman dan semangat yang tinggi.
PT. Telkom Akses atau yang disebut PT TA merupakan salah satu dari anak perusahaan BUMN yaitu PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Telkom. Pendirian PT TA merupakan bagian dari komitmen Telkom untuk terus melakukan pengembangan jaringan broadband untuk menghadirkan akses informasi dan komunikasi tanpa batas bagi seluruh masyarakat indonesia. Telkom berupaya menghadirkan koneksi internet berkualitas dan terjangkau untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu bersaing di level dunia.
Kehadiran PTTA diharapkan akan mendorong pertumbuhan jaringan akses broadband di indonesia. Selain Instalasi jaringan akses broadband, layanan lain yang diberikan oleh PT.Telkom Akses adalah Network Terminal Equipment (NTE), serta Jasa Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan (O&M Operation & Maintenance) jaringan Akses Broadband.
Strategi pengelolaan sumber daya manusia pada PT Telkom Akses menekankan pada harmonisasi jumlah dan kompetensi sumber daya manusia searah dengan portofolio bisnis yang semakin fokus pada times.
PT Telkom Akses Berupaya untuk meningkatkan sinergi dan efisiensi di antara perusahaan di jajaran Telkom Group dan terus menekankan penerapan nilai-nilai perusahaan yang telah ditetapkan. Upaya ini diimplementasikan dengan menyusun rencana pengalokasian karyawan untuk beberapa tahun ke depan dan rencana ketenagakerjaan setiap tahun agar dapat memberikan informasi yang lebih akurat untuk mendukung kemajuan usaha perusahaan.
Perusahaan   harus   dapat   memiliki   produktivitas   yang   baik   untuk memenuhi target  perusahaan  yang  sudah  ditetapkan.  Kinerja  karyawan  yang baik  dengan  etos  kerja  yang  tinggi  akan  membantu  perusahaan  untuk  dapat memenuhi  target  perusahaan  tersebut  dan  membantu  perusahaan  memperoleh keuntungan,  sedangkan  bila  kinerja  karyawan  menurun  dan  buruk  maka  akan merugikan  perusahaan  tersebut.  Oleh  karena  itu, maka  perusahan  harus  dapat mengelola karyawan dengan baik agar kinerja karyawan dapat maksimal.
Dengan demikian yang diperlukan oleh PT Telkom Akses Surabaya adalah karyawan yang bekerja dengan profesional dan loyalitas yang tinggi. Profesional dan loyalitas ini akan berpengaruh pada kinerja karyawan ketika harus berhadapan dengan konsumen pemakai jasa telekomunikasi PT. Telkom Akses. PT. Telkom Akses akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan penggunaan teknologi yang kompetitif, membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis, serta sumber daya yang unggul.
Berdasarkan  kegiatan  pra  survei yang  dilakukan  oleh  penulis  dengan menggunakan   metode   wawancara   kepada   HRD PT. Telkom Akses Surabaya diperoleh informasi bahwa terdapat indikasi adanya karyawan yang tidak disiplin sehingga mengakibatkan penurunan target pemasangan jaringan. Indikasi penurunan tersebut dibuktikan dengan ketidaktepatan waktu penyelesaian pekerjaan oleh karyawan. Masih terdapat beberapa karyawan yang kurang disiplin terhadap peraturan perusahaan contohnya tidak menerapkan 6R (rapi, resik, rawat, rajin, ringkas, dan ramah) seperti setelah bekerja alat-alat tidak dikembalikan sehingga atasan yang merapikan, baju compang-camping, dan potongan rambut yang tidak sesuai dengan aturan perusahaan.
Menurut pendapat dari HRD PT. Telkom Akses Surabaya yang dimintai keterangan pada saat wawancara mengatakan bahwa penurunan kinerja yang terjadi pada karyawan PT. Telkom Akses karena terdapat pemimpin yang otoriter dimana permimpin tersebut tidak mau tau bagaimana prosesnya dan hanya mementingkan hasilnya saja.
Menurunnya target pemasangan jaringan juga dapat dilihat dari data ketidaktepatan  waktu  karyawan  dalam  menyelesaikan  pemasangan pada pelanggan terlihat pada periode 26 Februari sampai 10 April 2018.  
Berikut   adalah   data   pencapaian   target   waktu   karyawan   dalam pemasangan jaringan:
Grafik 1.1
Data Pemasangan Jaringan
Sumber :  PT. Telkom Akses Surabaya
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu  tercapainya  kinerja  yang  baik,  sesuai  dengan  standar  kinerja  yang diterapkan  dan  sesuai  dengan  visi  dan  misi perusahaan.  Namun,  agar  semua  karyawan  dapat  mewujudkan  kinerja  yang diinginkan,   banyak   faktor   yang   mungkin   mempengaruhi   bagi   karyawan. Seperti kepemimpinan yang berotoritas pada pekerjaan dan disiplin kerja. Berkaitan  dengan  hal  tersebut,  dalam  penelitian  ini  akan  membahas dua faktor yang diidentifikasi yaitu kepemimpinan otoriter dan disiplin kerja yang mungkin mempengaruhi kinerja dari karyawan.
Faktor pertama  yang diidentifikasikan mempengaruhi kinerja adalah kepemimpinan otoriter. Fungsi  pemimpin tidak hanya sekedar melakukan bimbingan dan arahan kepada karyawan,  namun  yang  terpenting  adalah bagaimana  seorang  pemimpin  mampu  memberikan  visi  dan  misi  atau  arah yang jelas kemana organisasi akan berjalan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan awal berdirinya perusahaan (Dzulkifli, 2013).
Gaya   kepemimpinan   memiliki   peran   penting   dalam   mencapai harapan pemimpin terhadap karyawannya. Masing-masing pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda untuk mengarahkan, membimbing   dan   mengawasi.   Gaya   kepemimpinan   yang   sesuai dengan keadaan  pengikutnya  dapat  memberikan  dampak  positif  terhadap  kinerja karyawannya (Fitria dkk, 2014).
Faktor kedua yang diidentifikan mempengaruhi kinerja adalah disiplin kerja. Menurut Budi Setiawan dan Waridin (2006) disiplin sebagai keadaan ideal dalam mendukung pelaksanaan tugas sesuai aturan dalam rangka mendukung optimalisasi kerja. Salah satu syarat agar disiplin dapat ditumbuhkan dalam lingkungan kerja ialah adanya pembagian kerja yang tuntas sampai kepada pegawai atau petugas yang paling bawah, sehingga setiap orang tahu dengan sadar apa tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan pekerjaan dimulai dan selesai, seperti apa hasil kerja yang disyaratkan, dan kepada siapa mempertanggung jawabkan hasil pekerjaa itu (Budi Setiawan dan Waridin, 2006). Untuk itu disiplin harus ditumbuh kembangkan agar tumbuh pula ketertiban dan efisiensi. Tanpa adanya disiplin yang baik, jangan harap akan dapat diwujudkan adanya sosok pemimpin atau karyawan ideal sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat dan perusahaan. Menurut Budi Setiyawan dan Waridin (2006), dan Aritonang (2005) disiplin kerja karyawan bagian dari faktor kinerja. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan survei pendahuluan, peneliti menemukan adanya kurang menaati tata tertib dan pemimpin otoriter. Kemudian timbul pemikiran bagaimana keseluruhan faktor tersebut saling berkesinambungan sehingga mempengaruhi kinerja karyawan.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KEPEMIMPINAN OTORITER DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM AKSES SURABAYA”.

TINJAUAN TEORI

TINJAUAN EMPIRIS
1
Widyaningrum (2010:107)
Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi orang lain untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi yang relevan.
Widyaningrum, M. Enny 2010,  Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, Remal Publisher, Surabaya
1
Pengaruh Disiplin, Stres dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Pemasaran (Studi Pada PT. Telkom Blimbing Malang)
Setyorini, Siti Saroh, Daris Zunaida Universitas Islam Malang (Juni 2015)
2
Kepemimpinan adalah cara mengajak karyawan agar bertindak benar, mencapai komitmen dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama (Sudarmanto, 2011:133)
Sudarmanto, 2011. Kinerja dan pengembangan Kompetisi SDM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
2
Pengawasan, Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah
Ardyansyah dan Wasilawati Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bandar Lampung (September 2014)
3
Menurut Hasibuan (2016:193), kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Hasibuan, Malayu.S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara
3
Pengaruh Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Dengan Mediasi Komitmen (di PT. Alam Kayu sakti Semarang)
A.Soegihartono Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro (April 2012)
4
Menurut Rivai (2015:599), Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manger untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Rivai, Veithzal, dkk. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
4
PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KONDISI KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR SEKRETARIAT DPRD KOTA SORONG

oleh : Yohanis Salutondok, Agus Supandi Soegoto
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Magister Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado
5
Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya Siagian, 1992 dalam buku Nuraini (2013:106).
5
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUKA FAJAR PEKANBARU Oleh Nova Syafrina Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau (Desember 2017)

6
According to Miftah Thoha (2010: 45), leadership is the process of influencing the interpretation of the events of his followers, organizing activities to achieve the goals, maintaining cooperative relations and group work, obtaining support and cooperation from people outside the group or organization.
6
THE INFLUENCE OF LEADERSHIP AND WORK ENVIRONMENT ON EMPLOYEE PERFORMANCE: A CASE STUDY OF A PRIVATE UNIVERSITY IN JAKARTA
M. AKBAR, SE, MM
STIAMI-Institute of Social Sciences and Management
Jakarta, INDONESIA (2017)
7
Keith Davis in Mangkunagara (2009, p. 129) suggests that
“Dicipline is management action to enforce standards organization”. Based on the opinions Keiht Davis, work
discipline can be defined as the implementation of management to reinforce the organization’s guidelines.
7
THE EFFECT OF DISCIPLINE, LEADERSHIP, AND MOTIVATION ON EMPLOYEE PERFORMANCE AT BPJS KETENAGA KERJAAN SULUT

Faculty of Economics and Business
International Business Administration (IBA) Program University of Sam Ratulangi Manado

Brigita Ria Tumilaar

8
According to Ardana et al. (2011), working discipline is a combination of respect, appreciation, loyalty, compliance with applicable written and unwritten regulations; ability to carry it out; and accept the punishment.
8
The Importance of Working Discipline to Improve Employee's Working Productivity of Motor Vessel Manufacturing Company in Makassar Shipyard
Muhammad Arsyad Maritime Academy of Veteran Republic of Indonesia (AMI) Makassar, Indonesia
9
Menurut Alex S. Nitisemito (1984:199) berpendapat bahwa kedisiplinan kerja adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.
9
THE LEADERSHIP STYLES AND THE EMPLOYEES PERFORMANCE:
A REVIEW
Irfanullah Khan & Allah Nawaz
Department of Public Administration, Gomal University, Dera Ismail Khan
10
Leadership is a process of interaction between leaders and followers where the leader attempts to influence followers to achieve
a common goal (Northouse, 2010; Yukl, 2005).
10
The influence of leadership styles on employees’ job satisfaction in public
sector organizations in Malaysia
M.L. Voon1*, M.C. Lo2, K.S. Ngui1, N.B. Ayob2
1School of Business and Design, Swinburne University of Technology Sarawak, MALAYSIA
2 Faculty of Business and Economics, University of Malaysia Sarawak, MALAYSIA
Landasan teori Penelitian terdahulu
GAP
Hal yang menarik untuk dibahas adalah perusahaan pada saat ini mengalami penurunan performansi pada karyawan jika dibandingkan dengan tahun lalu sehingga perusahaan tidak bisa mencapai target karena adanya pemimpin yang otoriter dimana pemimpin tersebut tidak mau tahu bagaimana prosesnya sehingga karyawan kurang peduli terhadap peraturan perusahaan. Selanjutnya hal ini perlu diteliti lebih lanjut berdasarkan fenomena yang dirumuskan dalam rumusan masalah.
RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah kepemimpinan otoriter dan disiplin kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan?
2.      Apakah kepemimpinan otoriter dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan?


DATA
Pendekatan Penelitian
Kuantitatif
Populasi/Sampel
50 karyawan
Obyek Penelitian
PT. Telkom Akses
Jenis Data
Primer dan sekunder
Unit Analisis
Karyawan bagian teknisi
Teknik Analisis
Regresi linier berganda


MATRIK PENELITIAN TERDAHULU

No.
Judul Artikel dan Sumber Jurnal
Tujuan penelitian
Variabel penelitian
 Sampel, Pengumpulan data, dan metode analisis
Hasil Penelitian
1.
Pengaruh Disiplin, Stres dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Pemasaran (Studi Pada PT. Telkom Blimbing Malang)
Setyorini, Siti Saroh, Daris Zunaida
Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh variabel disiplin, stres dan kepuasan kerja baik secara bersama-sama(simultan) maupun individu (partial) terhadap prestasi kerja keryawan bagian pemasaran PT. Telkom Blimbing Malang
X1 : Disiplin
X2 : Stres
X3 : Kepuasan Kerja
Y : Prestasi kerja
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, kuisioner. Sedangkan analisa datanya menggunakan analisa regresi linier berganda dengan asumsi klasik, uji validitas, uji reliabilitas, uji F, uji T
1.      Variabel disiplin (x1), variabel stres (x2), dan variabel kepuasan kerja (x3) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan bagian pemasaran PT. Telkom Blimbing Malang.
2.      Variabel Disiplin kerja (x1), variabel stres (x2) secara individu (partial) tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan bagian pemasaran PT. Telkom Blimbing Malang
3.      Variabel kepuasan kerja (x3) secara individu (partial) berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan bagian pemasaran PT. Telkom Blimbing Malang
2.
Pengawasan, Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah
Ardyansyah dan Wasilawati
Masalah yang dihadapi oleh BPS kabupaten Lampung Tengah adalah adanya KSK yang tidak bekerja sesuai prosedur jika tidak diawasi pimpinan secara langsung.
X1 : pengawasan
X2 : disiplin kerja
Y : kinerja pegawai
Data didapat melalui observasi, wawancara, kuisioner, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan alat analisis korelasi produk momen, regresi sederhana, dan regresi linier berganda.
Hasil analisis menyatakan bahwa pengawasan dan disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja KSK BPS Kabupaten Lampung Tengah.
3.
Pengaruh Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Dengan Mediasi Komitmen (di PT. Alam Kayu sakti Semarang)
A.Soegihartono
Untuk menguji dan menganalisis apakah ada pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Alam Kayu Sakti  Semarang dengan mediasi komitmen organisasional .
X1: Kepemimpinan
X2: Kepuasan Kerja
Y: Kinerja karyawan
Mediasi: komitmen organisasional
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT. Alam Kayu Sakti Semarang yang  berjumlah 109 orang dengan kriteria responden a. Pendidikan minimum SMA sederajat. B. Jenis kelamin pria dan wanita c. Masa kerja diatas 2 tahun.
Penelitian ini membuktikan kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja . Sesuai dengan teorinya Robbins (1996).
Penelitian ini tidak membuktikan bahwa komitmen organisasi memediasi pada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja sesuai dengan penelitian Trimurdoko (2007).

.4.
PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KONDISI KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR SEKRETARIAT DPRD KOTA SORONG
oleh : Yohanis Salutondok, Agus Supandi Soegoto
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Magister Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Kondisi Kerja serta Disiplin Kerja baik secara simultan maupun parsial terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Sekretariat DPRD Kota Sorong.
X1 : kepemimpinan
X2 : motivasi
X3 : kondisi kerja
X4 : disiplin
Y : kinerja pegawai
Metode penelitian asosiatif, untuk melihat hubungan antar variabel. Responden penelitian berjumlah 37 orang. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah Regresi Berganda.
Kepemimpinan, Motivasi, dan Kondisi Kerja serta Disiplin Kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Sekretariat DPRD Kota Sorong. Secara parsial hanya Kondisi Kerja yang berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Pegawai sedangkan variabel lainnya berpengaruh positif dan signifikan.
5.
THE INFLUENCE OF LEADERSHIP AND WORK ENVIRONMENT ON EMPLOYEE PERFORMANCE: A CASE STUDY OF A PRIVATE UNIVERSITY IN JAKARTA
M. AKBAR, SE, MM
STIAMI-Institute of Social Sciences and Management
Jakarta, INDONESIA
Penelitian ini didefinisikan menjadi tiga aspek utama yaitu untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, dan pengaruh kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

X1 : Leadership
X2 : work environment
Y : employee performance
Penelitian ini melibatkan 120 karyawan sebuah universitas swasta di Jakarta, dengan 5-15 tahun pengalaman kerja. Jadi, populasi dalam penelitian ini dianggap homogen.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu kuesioner dan teknik observasi. Kuesioner penelitian disiapkan dengan mengajukan pernyataan tertutup dan opsi jawaban untuk diserahkan ke sampel penelitian.
Untuk observasi, penulis melakukan pengamatan langsung terhadap subjek, objek atau peristiwa yang sistematis di lingkungan kampus.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan korelasional.

Penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh Kepemimpinan positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

6
THE EFFECT OF DISCIPLINE, LEADERSHIP, AND MOTIVATION ON EMPLOYEE PERFORMANCE AT BPJS KETENAGA KERJAAN SULUT

Faculty of Economics and Business
International Business Administration (IBA) Program University of Sam Ratulangi Manado

Brigita Ria Tumilaar

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh disiplin, kepemimpinan, dan motivasi pada karyawan BPJS Ketenagakerjaan SULUT.

X1 : Dicipline
X2 : leadership
X3 : motivation
Y : employee performance
Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 45 karyawan BPJS Ketenagakerjaan. Uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda, untuk memverifikasi dan membuktikan hipotesis penelitian.

Hasil analisis menunjukkan bahwa disiplin, kepemimpinan, dan motivasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan, disiplin dan kepemimpinan secara parsial mempengaruhi kinerja karyawan, sementara motivasi secara parsial tidak mempengaruhi kinerja karyawan.

FINDING THE GAP
Pada beberapa penelitian terdahulu terlihat beberapa variabel sangat berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, namun disini saya mencoba memasukkan variabel kepemimpinan otoriter dan disiplin kerja terhadap perusahaan yang akan saya teliti, apakah kedua variabel itu berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.


Kerangka Berpikir